Terapi Akupunktur No Further a Mystery
Jarum yang digunakan pada akupunktur ini sangat tipis hingga rasa tidak nyaman yang dirasakan pasien sangat sedikit. Jenis akupunktur ini digunakan untuk mengobati sebagian besar keluhan penyakit.
Proses yang terjadi pada tindakan tusuk jarum adalah merangsang sistem saraf untuk melepaskan zat-zat kimia dalam otot, urat saraf tulang belakang, dan otak. Zat-zat kimia itu di antaranya akan mengubah rasa sakit, memicu pengeluaran zat kimia dan hormon yang memengaruhi sistem internal tubuh.
Meski begitu, ada hal yang harus diperhatikan, seperti misalnya pada orang yang menggunakan pacu jantung tidak boleh menjalani terapi akupunktur elektrik yang menggunakan aliran listrik, karena bisa merusak alat pacu jantungnya.
Tusukan jarum pada terapi akupunktur dipercaya memiliki banyak manfaat, mulai dari mengatasi sakit kepala dan nyeri punggung hingga membantu keberhasilan plan hamil.
Setiap pasien ditusuk jarum dengan frekuensi berbeda, dari sekali seminggu sampai tiga kali seminggu menurut tingkat penyakit yang diderita.
Banyak di antara para akupunkturis dan yang pekerjaannya berhubungan dengan qi, dipenjarakan atau dibunuh. Beberapa diantaranya melarikan diri ke negara lain, di mana mereka masih dapat mengajarkan teknik akupunktur dan membantu mempopulerkannya.
Titik akupunktur tersebar di seluruh bagian tubuh. Kadang-kadang titik pengobatan letaknya jauh dari bagian tubuh yang terasa sakit. Ahli akupunktur akan menjelaskan titik-titik mana saja yang akan dimasuki jarum dan apakah pasien perlu melepas pakaian atau tidak.
Namun, jika ditinjau melalui segi ilmiah, jalur aliran energi atau titik akupuntur ini tidak bisa dibuktikan. Maka dari itu, terapi ini masih sering diperdebatkan oleh berbagai ahli medis.
Pengobatan alternatif ini dapat Anda lakukan dengan dokter spesialis akupunktur (Sp.Ak) atau dokter umum yang memiliki sertifikasi praktik akupunktur medik dasar.
Sepanjang era yang stabil click here tersebut, perkembangan ilmu pengetahuan dan riset akupunktur didukung penuh oleh pemerintahan kekaisaran.
Hasilnya, terapi akupunktur dapat membantu mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan tingkat sensitivitas insulin.
Perlu ibu ketahui bahwa terapi akupunktur mempunyai risiko atau efek negatif yang sangat rendah apabila perbandingannya adalah dengan obat-obatan.
Akupunktur diketahui efektif sebagai terapi tambahan yang aman dan minim efek samping untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker.
Jika dilakukan pada ibu hamil, akupunktur juga berisiko menimbulkan kontraksi rahim, sehingga dapat menyebabkan persalinan prematur.